Si Merah Pembawa Bahagia

Sirih merah kini sedang jadi primadona. Daunnya terlihat eksotis dengan warna merah yang mencuri perhatian. Selain indah untuk hiasan, tanaman ini diyakini membawa kebahagiaan, dan bisa menyembuhkan aneka penyakit.

Ternyata, tanaman sirih sangat banyak macamnya. Tak hanya yang berdaun hijau, tetapi juga yang hitam, merah, kuning, bahkan perak. Sekarang, sirih merah (Piper crocatum)-lah yang sedang diburu orang.

Seperti halnya sirih hijau, tanaman sirih merah tumbuh merambat di pagar atau pohon. Ciri khas tanaman sirih merah, batangnya bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian atasnya meruncing. Permukan daun mengilap dan tidak merata.

Yang membedakan dengan sirih hijau adalah bila daunnya disobek maka akan berlendir. Seperti sirih hijau, rasa sirih merah pun rasanya pahit getir. Namun aromanya lebih wangi dibandingkan sirih hijau.

Selain bersifat antiseptik seperti sirih hijau, sirih merah juga bisa dipakai mengobati diabetes, kanker, peradangan, hipertensi, hepatitis, dan ambeien. Jika dibuat teh herbal bisa mengobati asam urat, darah tinggi, kencing manis, maag, atau kelelahan. “Saya sudah membuktikan sendiri,” tutur Bambang Sudewa dari Klinik Herbal Center (KHC), Yogyakarta, yang sembuh dari diabetes karena rajin mengunyah sirih merah dan kini memproduksinya menjadi teh herbal.

TEMPAT TEDUH
Tanaman sirih merah lebih suka tumbuh di tempat teduh. Misalnya di bawah pohon besar yang rindang. Bisa juga tumbuh subur di tempat yang berhawa sejuk. “Hanya butuh 60 – 75 persen cahaya matahari, ” tegas pria yang biasa dipanggil Dewo.

Dengan tumbuh di tempat teduh, daunnya akan melebar. Warna merah marunnya yang cantik akan segera terlihat bila daunnya dibalik. Batangnya pun tumbuh gemuk. Bila terkena banyak sinar matahari, batangnya cepat mengering. Sebaliknya bila terlalu banyak kena air akar dan batangnya akan membusuk.

Hal ini diamini oleh Akhief Nastain dari PJ Sekar Kedathon perwakilan Bekasi. “Jika kebanyakan air, tanaman akan mati. Kena panas terus pun akan mati juga. Artinya, jika di pot tidak boleh langsung kena matahari. Sangat baik jika menggunakan penutup (net) sehingga tak langsung kena hujan.”

Budidaya sirih merah bisa lewat pembibitan atau perbanyakan. Bisa melalui stek, cangkok, dan memanfaatkan setiap runduk batang. Bagi para pemula, sebaiknya memilih cara pertama dan kedua. Sedangkan runduk batang bisa dilakukan bila tanaman sirih merah sudah mulai menjalar atau berkembang pesat.

Musuh utama sirih merah adalah keong, bekicot kecil, dan semut. Kalau daunnya akan dipakai obat, hendaknya jangan menggunakan pestisida untuk menghalau hama. Yang jelas, hama tersebut harus segera dibuang. Saat menyiram pun tidak boleh sembarang memakai air, misalnya air kali. “Karena banyak mengandung binatang kecil yang bisa merusak tanaman,” tandas Akhief.

PEMBAWA BAHAGIA
1. Jika dalam sebuah daun guratannya berbentuk hati dipercaya bisa mendatangkan kebahagiaan bagi pemiliknya. Tapi tak mudah menemukan guratan seperti itu.
2. Sirih merah juga bisa dipakai untuk menghaluskan kulit.
3. Pemilihan daun sangat penting. Biasanya di usia sebulan daunnya sudah cukup lebar, bersih, mengkilap, umurnya sedang sehingga kadar zat aktifnya tinggi. Jika dipegang daunnya tebal dan kaku.
4. Perbanyakan sirih merah biasanya dilakukan dengan pencangkokan. Media tanamnya berupa tanah, pasir, dan kompos.

STEK PALING GAMPANG
Bagi Anda yang ingin mencoba menanam sirih merah, cobalah dengan cara stek. Cara ini adalah yang paling mudah bagi pemula. Caranya:
1.Sediakan media tanam stek berupa pasir, tanah dan kompos. Perbandingannya 1:1:1. Masukkan ke dalam polybag berdiameter 10 cm yang bagian bawahnya sudah dilubangi.
2.Pilih batang sirih merah yang sudah tua.
3.Potong batang sirih kira-kira dua ruas. Jangan asal potong. Sebaiknya batang yang diplih sudah memiliki 2 -3 lembar daun.
4.Rendam potongan batang ini ke dalam air biasa kira-kira 15 menit lalu angkat.
5.Masukkan setek ke dalam media tanam yang sudah disediakan.
6.Letakkan setek yang sudah ditanam di tempat teduh. Sinar matahari kira-kira 60 persen saja.

Koleksi: Akhief Nastain, Perum Permata Hijau Bekasi Utara, Bambang Sudewa Yogyakarta.

Copyright © 2001 http://www.tabloidnova.com

2 thoughts on “Si Merah Pembawa Bahagia

  1. beberapa waktu lalu lihat pohonnya.. jadi inget simbah-simbah.. kok nyirih gak pake sirih merah yak?? Pedes kali ya mbak.. wkwkwk 😉

Leave a comment